Translate

Minggu, 06 September 2015

Nasihat Nabi Khidir A.S Kepada Syaikh Malaya atau Sunan Kalijaga “ Matahari berbeda dengan Bulan “,


Assalaamu a’laikumwarohmatullooHi wabarokaatuh
BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM
SUBHAANALLOOH WALHAMDULILLAAH WALAA ILAAHA ILLALLOOH ALLOOHU AKBAR
LAA HAWLAA WALAA QUWWATA ILLA BILLAAH
ALLOOHUMMA SHOLLI A’LAA SAYYIDINA MUHAMMAD WA A’LAA AALI SAYYIDINA MUHAMMAD

Nasihat Nabi Khidir A.S Kepada Syaikh Malaya atau Sunan Kalijaga
“ Matahari berbeda dengan Bulan “,

Perbedaannya terdapat pada cahaya yang dipancarkannya,
sudahkah hidayah iman terasa dalam dirimu?

Tauhid adalah pengetahuan penting untuk menyembah pada ALLOH,
juga makrifat harus kita miliki untuk mengetahui kejelasan yang terlihat,
ya ru’yat (melihat dengan mata telanjang)
sebagai saksi adanya yang terlihat dengan nyata.

Maka dari itu kita dalami sifat dari ALLOH,
sifat ALLOH yang sesungguhnya, Yang Asli, asli dari ALLOH.
Sesungguhnya ALLOH itu, ALLOH yang hidup.
Segala af’alnya (perbuatanya) adalah bersal dari ALLOH.
Itulah yang demaksud dengan ru’yati.

Kalau hidupmu senantiasa kamu gunakan ru’yat,
maka itu namanya khoirat (kebajikan hidup).
Makrifat itu hanya ada di dunia.
Jauhar awal khairat (mutiara awal kebajikan hidup), sudah berhasil kau dapatkan.
Untuk itu secara tidak langsung kamu sudah mendapatkan pengawasan kamil
(penglihatan yang sempurna).
Insan Kamil (manusia yang sempurna) berasal dari Dzatulloh (Dzatnya ALLOH).
Sesungguhnya ketentuan ghaib yang tersurat, adalah kehendak Dzat yang sebenarnya.

Sifat ALLOH berasal dari Dzat ALLOH.
Dinamakan Insan Kamil kalau mengetahui keberadaan ALLOH .
Bilamana tidak tertulis namamu, di dalam nuked ghaib insan kamil,
itu bukan berarti tidak tersurat.
itulah yang dinamakan puji budi (usaha yang terpuji).
Berusaha memperbaiki hidup,
akan menjadikan kehidupan nyawamu semakin baik.
Serta badannya akan disebut badan Muhammad, yang mendapat “kesempurnaan hidup”.

Neraka jasmani berada di dalam dirimu sendiri,
dan yang diperuntukkan bagi siapa saja yang belum mengenal dan meniru laku Nabiyulloh. 

 


Juga yang mengikuti bujuk rayu iblis,
atau yang mengikuti nafsu yang merajalela seenaknya tanpa terkendali,
tidak mengikuti petunjuk ALLOH SWT.
Mengandalkan ilmu saja,
tanpa memperdulikan sesama manusia keturunan Nabi Adam, itu disebut iman tadlot.
Ketahuilah bahwa umat manusia itu termasuk badan jasmanimu.
Pengetahuan tanpa guru itu,
ibarat orang menyembah tanpa mengetahui yang disembah.
Dapat menjadi kafir tanpa diketahui,
karena yang disembah kayu dan batu, tidak mengerti apa hukumnya,
itulah kafir yang bakal masuk neraka jahanam.

Rud Idhafi adalah
sesuatu yang kelak tetap kekal sampai akhir nanti kiamat
dan tetap berbentuk ruh yang berasal dari sebagian ALLOH.
Yang dimaksud dengan cahaya adalah
yang memancar terang serta tidak berwarna,
yang senantiasa menerangi hati penuh kewaspadaan
yang selalu mawas diri atau introspeksi mencari kekurangan diri sendiri
serta mempersiapkan akhir kematian nanti.
Sebagai anak Adam yang harus mempertanggung jawabkan segala perbuatan.

kesadaran ma’rifatulloh
*Pertama,
Kesadaran akan eksistensi ALLOH
Bahwa tiada yang wajib disembah selain ALLOH
Bahwa ALLOH Maha Tunggal tiada yang mendampingi,
Bahwa ALLOH Maha Hidup dan Maha Mandiri,
Bahwa ALLOH Maha Besar dan Maha Mengetahui,,
Bahwa ALLOH Maha Pemurah dan Maha Mengasihi,,
Bahwa ALLOH Pemilik Keluhuran dan Kemuliaan,,
Pemilik segala Kesempurnaan dan Keabadian,,

*Kedua, Kesadaran Posisi Insan di hadapan ALLOH
Bahwa ALLOH Al-Khalik, insan makhluk,,
Bahwa ALLOH Al-Malik, insan harus tunduk,,
Bahwa ALLOH Al-Karim, insan fakir dan hina,,
Bahwa ALLOH Al-Ghoniyy, insan miskin lagi papa,,

*Ketiga, Kesadaran akan kewajiban insan
Sadar akan kesaksian dan syuhudnya kepada ALLOH,, 



Sadar akan kewajiban dan haknya kepada ALLOH,,
Sadar akan taqwa dan pengabdiannya kepada ALLOH,,
Sadar akan pasrah dan tawakalnya kepada ALLOH,,
Sadar akan besarnya rasa syukur kepada ALLOH,,
Sadar akan kesungguhan taubatnya kepada ALLOH,,

*Keempat, Kesadaran sikap batin insan
Sadar bahwa ia selalu dekat dengan ALLOH,,
Sadar bahwa ia selalu hadir di hadapan ALLOH,,
Sadar di mana pun ia selalu bersama ALLOH,,
Dalam shalat sadar ia sedang berdua dengan ALLOH,,
Sadar bahwa ia selalu berkomunikasi dengan ALLOH,,
Sadar bahwa qalbunya selalu berdzikir ingat ALLOH,,
Tanpa kesadaran ma’rifat, hidupnya niscaya hampa,,
Tanpa kesadaran ma’rifat, ibadahnya dusta belaka,,

Kesadaran ma'rifatulloh dan jenisnya Esensi ma’rifatullah adalah kesadaran.
Kesadaran yang dibimbing hidayah ALLOH SWT.

Kesadaran insan sebagai mahluk ALLOH.
Mengharuskan diri berupaya mengenal ALLOH.
Kesadaran ‘aqliah,dzauqiah dan himmah:
Kesadaran cipta -rasa-karsa tak mudah goyah’

Bila kesadaran disinari nur ilahi,
Membuahkan ma’rifatulloh di lubuk hati.
Bila kesadaran diliputi nafsu hewani
Ma’rifatulloh tak mungkin mendekatii.

Kesadaran menentukan eksistensi manusia.!
Tanpa kesadaran orang hidup tak akan sempurna,
Missalnya..anak balita, orang pingsan, orang gila;
Karena kesadaran mereka hampir tiada,
Mereka tak terkena kewajiban hukum agama.
Mereka terbebas dari pahala dan dosa.

Kesadaran itu sering bergelombang.
Kadang surut kadang pasang.
Kadang buram kadang terang
Kadang muncul kadang hilang.
Ibarat kaca monitor televisi, 

 
Kesadaran sering terganggu intervensi,
Terganggu gelombang lain yang melintasi.
Agar kesadaran ma’rifah tak goyah
Dengan demikian harus ber istiqomah.

Ma’rifat harus didasarkan kesadaran yang jernih.
Kesadaran kedekatannya kepada Maha Pengasih.
Kesadaran akan kewajibannya hidup bersih,
Kesadaran akan pengabdian yang tak kenal letih.
Kesadaran amal shalehnya yang tanpa pamrih.
Kesadaran budi luhurnya yang tak pilih kasih.

Bila Manusia mengenal ALLOH
Ma’rifatulloh sebenar-benar ma’rifat.
Pribadinya menjadi dekat dengan ALLOH
Hidupnya menjadi mesra dengan ALLOH.
Asma ALLOH selalu menggema didalam dada.
Ingat ALLOH dimanapun ia berada.

Dirinya menjadi benar-benar tasyahud.
Benar benar taqwa,tawakal,penuh zuhud
Kegemarannya melakukan moqarrabah,
Melakukan muhasabah dan mujahadah.
Wataknya menjadi sholihin dan shodiqin
Menjadi mukhlisin dan tawwabin.

*bila ma’rifat menghias hidup sehari-hari,
Niscaya menampilkan kebagusan budi pekerti,
Setiap gagasanya berpedoman hidayah suci
Setiap ucapannya bermuatan nur Ilahi
Setiap amalan didasari niat yang mukhlis
Setiap tindakan menuju ridho Al-Warist.(Maha Mewarisi)

*makin ma’rifat insan makin tawadhu
’ Ibarat padi makin berisi makin tunduk’
Hilang keangkuhan,
hilang kesombongan,
Hilang rasa takabur,
hilang keaku-an
Menyadari hina-dinanya di hadapanTuhan,
Menyadari kefakirannya sebagai insan,
Bagi kaum ’arifin billah,
Di relung hatinya hanya berisi pengabdian Kepada Al-Khalik tak ada lagi sekatan.

SUBHAANALLOOH WABIHAMDIHI SUBHAANALLOOHIL A’ZHIIM
LAA ILAAHA ILLALLOOH MUHAMMAD ROSULULLOOH

Seagala Puja Puji Hanya Milik ALLOH SUBHAANAHU WA TA A’LAA
Ya ALLOH Berikan HidayahMU pada kami semua yang senantiasa MendekatiMU..aamiin aamiin ya Robbal aa’lamiin

Salam santun silaturrahim selalu
Salam rahmatan lil aa’lamiin
Wassalaamu a’laikum warohmatulloohi wabarokaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar