Translate

Sabtu, 05 September 2015

Ribuan Mahasiswa BEM UIR Demo Lengserkan Jokowi-JK




Jumat, 4 September 2015 | 14:23:21 WIB
Ribuan mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Riau (BEM UIR) gelar aksi demo dan membakar boneka pojong beruliskan Joko Widodo di depan kantor DPRD Riau. Mereka menggelar aksi demo memprotes kepemimpinan Presiden Jokowi, yang dinilai kurang pro rakyat.

Massa yang tergabung ‎dalam lintas jurusan ini meminta Joko Widodo-Jusuf Kalla agar mundur dari jabatan presiden dan wakil presiden. Joko Widodo-Jusuf Kalla dianggap gagal memimpin Indonesia, ditambah lagi dengan anjloknya perekonomian masyarakat dan bangsa Indonesia. 

"Sudah saatnya presiden dan wakil presiden mundur dari jabatannya. Mereka gagal memimpin bangsa ini, perekonomian Indonesia semakin anjlok, masyarakat banyak yang mengeluh," kata Henky Fernando, Mensospol BEM UIR saat menyampaikan orasinya, Jum'at (4/9/15). 

Negara Indonesia sebutnya, mengalami perubahan perekonomian yang cukup cepat. Tetapi di dalamnya, ada banyak persoalan yang nampak dan silih bertukar. "Data dari BI, tanggal 03 September, rupiah ditutup diposisi Rp14.110 per UD Dollar dan ini adalah posisi terendah," tegasnya lagi.

"Bagaimana mata uang rupiah terhadap US Dollar sejak krisi moneter tahun 1998 di zaman presiden Soeharto. Maka dari itu kami mahasiswa Riau mendesak segera mungkin Jokowi dan JK untuk meninggalkan kursi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia," sorak ribuan mahasiswa yang sempat baku hamtam dengan petugas Satpol PP.

Dalam kesempatan yang sama, dirinya membacakan enam Petisi untuk memperbaiki ekonomi di Riau dan Indonesia. Enam Petisi tersebut yakni, Melakukan perubahan dalam struktur pemerintahan dengan cara menempatkan orang-orang yang ahli dibidangny‎a, agar kebijakan yang dikeluarkan bisa memperbaiki kondisi ekonomi saat ini. 

Selanjutnya, Pemangkasan birokrasi yang tidak efektif, Land Reform atau pembebasan lahan pertanian yang selama ini lahan pertanian beralih fungsi menjadi lahan industri, Tidak tergantung dengan pihak asing dalam bidang ekonomi dengan cara menciptakan mandiri dalam negeri dan memanfaatkan produk-produk dalam negeri. 

Berpihak pada masyarakat bawah di saat krisis globalisasi ekonomi dunia menghambat, Nasionalisasi aset-aset yang ada di daerah-daerah terutama yang ada di Riau. "Kami mahasiswa UIR akan terus mengawal masalah ekonomi Indonesia agar bisa terealisasi dengan baik. Dari UIR untuk Riau, dari Riau untuk Indonesia, dari Indonesia untuk Dunia," tutupnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar